judul gambar
Memuat...

Rabu, 25 November 2015

PGRI Bluluk --- Dalam rangkaian acara Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI yang ke-70, dua ribuan anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi DKI Jakarta melakukan upacara dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Selasa (24/11), pagi. Upacara dan Tabur Bunga ini dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional dan Ulang Tahun PGRI ke-70 dipimpin oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
 
Dalam Upacara dan Tabur Bunga yang bertema Persembahan Bagimu Pahlawan tersebut, turut hadir Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PGRI, Sulistyo dan rombongan dan jajaran pengurus Provinsi PGRI DKI Jakarta pimpinan Agus Suradika. Didampingi para pengurus teras PB PGRI pusat dan Provinsi, Menag selaku pimpinan rombongan melakukan tabur bunga ke tiga makam, di Komplek TMP Kalibata.

Makam pertama adalah makam mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Dr Ir Sumantri Brojonegoro (03-06-1916/18-12-1973). Selanjutnya Menag menabur bunga ke Makam KH Moch Dahlan, mantan Menteri Agama dan anggota DPA RI (02-06-1909/01-02-1977). Terkahir, Menag menabur bunga ke makam mantan ketua umum PB PGRI yang juga mantan anggota MPRS, RME Subiadinata (10-07-1915/19-09-1969).

Sempat ditanya wartawan terkait kesejahteraan guru, Menag menyatakan, bahwa Pemerintah berjanji mensejahterakan para pendidik tersebut. “Harapan Kami, ke depan, tidak ada yang namanya Guru Honorer. Karena posisi guru adalah posisi yang sangat mulia dan harus kita hormati,” terangnya.

Hal ini, lanjutnya, juga sesuai dengan undang-undang. Jika seorang pengajar sudah mengajar minimal 2 tahun, selayaknya, guru tersebut tidak disebut sebagai guru honorer. “Kami akan mengupayakan semaksimal mungkin, agar pemerintah menambah ASN untuk guru,” katanya.

Namun, Menag mengatakan bahwa saat ini kemampuan pemerintah sangat terbatas. Perekonomian Indonesia dan dunia belum menggembirakan. “Meski demikian, kami, Pemerintah, akan semaksimal mungkin mensejahterakan masyarakat,” terang Menag. Menag melihat, ke depan, tidak ada perbedaan antara guru ilmu umum dan guru ilmu agama, karena keduanya mempunyai profesi yang sama penting dan mulianya. “Kita lihat kondisi APBN kita, tapi intinya, pemerintah serius untuk meningkatkan kesejahteraan guru,” imbuhnya.

Tanggal 25 November ditetapkan sebagai hari lahir PGRI, karena pada tanggal tersebut, 70 tahun lalu, PGRI berdiri di Surakarta, Jawa Tengah. Eksistensi PGRI semakin kentara, saat tanggal 24 November juga diperingati sebagai Hari Guru Nasional, melalui Kepres No 78 tahun 1994. Puncak HUT PGRI rencananya akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada 13 Desember 2015 yang akan dihadiri lebih dari 100 ribu guru dan tenaga kependidikan dari seluruh Indonesia.(*)

Sumber: Portal Kemenag

0 komentar:

Posting Komentar

Pengunjung Blog

DAFTAR ISI

Arsip Blog

Flag Counter

Flag Counter

Pengikut

Breaking News

Artikel Populer Minggu Ini

Lomba

More on this category »

Esai

More on this category »

Resensi Buku

More on this category »